Digital Cerdas, Desa Berkembang: Optimalisasi Website dan Media Sosial Menuju Pelayanan Publik yang Lebih Terbuka di Kecamatan Gadingrejo

28 Mei 2025
RECI NABILLA
Dibaca 66 Kali
Digital Cerdas, Desa Berkembang: Optimalisasi Website dan Media Sosial Menuju Pelayanan Publik yang Lebih Terbuka di Kecamatan Gadingrejo

Gadingrejo, Mei 2025 — Dalam rangka meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang teknologi informasi dan komunikasi, khususnya dalam pengelolaan website dan media sosial sebagai sarana pelayanan dan informasi publik, Kecamatan Gadingrejo menyelenggarakan kegiatan pelatihan bertema “Optimalisasi Website dan Media Sosial untuk Pelayanan dan Informasi Publik melalui Penguatan dan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Informasi Digital.”

 

Kegiatan ini berlangsung pada minggu keempat bulan Mei 2025 dan diikuti oleh seluruh operator Smart Village dari pekon-pekon yang ada di wilayah Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu. Operator desa ini merupakan pihak yang selama ini berperan aktif dalam mengelola konten digital dan menyebarluaskan informasi pemerintahan, pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat melalui platform digital seperti website pekon dan media sosial resmi.

 

Membangun Literasi Digital dari Desa

Dalam sambutannya, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Kasi PMD) Kecamatan Gadingrejo menyampaikan bahwa literasi digital menjadi kebutuhan utama dalam era transformasi pelayanan publik. “Kita tidak bisa lagi mengandalkan metode lama dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Saat ini, kecepatan dan keterbukaan menjadi kunci utama. Website dan media sosial desa adalah jendela yang menghubungkan pemerintah pekon dengan warganya,” jelasnya.

 

Ia menekankan pentingnya pembaruan informasi yang rutin dan akurat di platform digital desa. Menurutnya, informasi yang tidak diperbarui justru bisa menjadi kontraproduktif karena masyarakat akan kehilangan kepercayaan pada kanal resmi pemerintahan desa.

 

Materi Jurnalistik dan Strategi Digital dari Praktisi Media

Sebagai bentuk sinergi antara pemerintah dan media lokal, pelatihan ini menghadirkan pemateri dari Pringsewu TV, salah satu media penyiaran daerah yang sudah berpengalaman dalam penyampaian informasi berbasis audio-visual dan digital.

 

Pemateri menyampaikan sejumlah materi kunci seputar dasar-dasar jurnalistik, termasuk cara menulis berita yang baik dan benar, teknik peliputan sederhana di tingkat desa, serta pentingnya verifikasi informasi sebelum dipublikasikan. Selain itu, peserta juga diberikan pelatihan praktis mengenai pembuatan konten visual yang menarik untuk media sosial, seperti cara pengambilan video, pemanfaatan caption yang kuat, serta teknik engagement agar konten lebih banyak menjangkau audiens.

 

“Desa punya banyak cerita, tinggal bagaimana kita bisa mengemasnya dengan bahasa yang sesuai dengan dunia digital. Kalau kontennya menarik dan menyentuh, otomatis akan menjangkau lebih banyak orang,” ujar pemateri dari Pringsewu TV.

 

Salah satu poin yang paling mendapat perhatian peserta adalah pembahasan tentang algoritma media sosial, yang menjelaskan bagaimana platform seperti Facebook dan Instagram bekerja dalam menampilkan konten kepada pengguna. Dengan memahami hal ini, operator Smart Village diharapkan bisa lebih cerdas dalam memilih waktu publikasi, format konten, dan strategi promosi agar jangkauan informasi desa menjadi lebih luas.

 

Respons Positif dari Peserta dan Harapan ke Depan

Kegiatan ini mendapat respons positif dari para peserta. Mereka mengaku bahwa pelatihan semacam ini sangat relevan dengan tugas mereka sehari-hari. “Kami jadi lebih paham bagaimana membuat berita kegiatan desa yang tidak hanya informatif, tapi juga menarik untuk dibaca atau ditonton. Dulu hanya sekadar dokumentasi, sekarang kami tahu ada tekniknya,” ujar salah satu peserta dari Pekon Wates Selatan.

 

Dengan adanya pelatihan ini, Kecamatan Gadingrejo berharap akan lahir lebih banyak konten informatif dari desa-desa yang ada, sehingga masyarakat bisa semakin dekat dengan kebijakan dan program-program pemerintah pekon. Hal ini juga mendukung transparansi dan partisipasi publik yang menjadi bagian dari prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

 

Kesimpulan: Menuju Desa Digital yang Responsif dan Partisipatif

Transformasi digital tidak hanya terjadi di kota-kota besar. Gadingrejo membuktikan bahwa desa pun bisa bergerak maju, memanfaatkan teknologi digital untuk melayani masyarakat dengan lebih efektif dan efisien. Optimalisasi website dan media sosial desa bukan semata soal teknologi, tetapi merupakan bagian dari pemberdayaan masyarakat itu sendiri.

 

Dengan pembekalan jurnalistik dan strategi digital dari praktisi media lokal seperti Pringsewu TV, serta dukungan penuh dari pemerintah kecamatan, para operator Smart Village kini memiliki bekal yang lebih kuat untuk mengelola informasi publik yang lebih dinamis, menarik, dan bermanfaat.

 

Desa cerdas bukan hanya tentang perangkat keras, tetapi tentang bagaimana masyarakat desa mengelola dan memaknai informasi secara bijak. Di Gadingrejo, langkah ke arah itu sudah dimulai.